
PEMBELAJARAN KEPERAWATAN MENGGUNAKAN AI “MANFAAT DAN TANTANGAN YANG DIHADAPI”
Disusun Oleh : Dwi Yogo Budi Prabowo ( Dosen Prodi S1 Keperawatan dan Ners Universitas Telogorejo Semarang )
Pembelajaran keperawatan merupakan bagian yang sangat penting dari pendidikan kesehatan yang mempunyai tujuan untuk membentuk perawat-perawat profesional yang kompeten dengan kemampuan berpikir dan kemampuan ketrampilan klinis yang baik. Pembelajaran keperawatan yang berkualitas akan menghasilkan luaran yang juga berkualiats. Untuk itu dalam pembelajaran keperawatan harus bersifat dinamis mengikuti perkembangan dan perubahan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi dalam setiap tahunya agar mampu mempunyai eksistensi dalam Pembangunan Pendidikan di Indonesia. Seiring perkembangan teknologi saat ini juga terjadi perubahan signifikan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama dengan hadirnya kecerdasan buatan (AI).
Kecerdasan buatan (AI) ialah suatu teknologi yang dapat memungkinkan mesin untuk meniru kemampuan manusia dalam berpikir, belajar, beradaptasi, dan penyelesaian tugas-tugas tertentu. Sebenarnya untuk perkembangan AI sudah muncul sekitar tahun 1950-an sebagai disiplin ilmu formal. Alan Turing seorang matematikawan Inggris, mengajukan pertanyaan tentang apakah mesin dapat berpikir seperti manusia dalam makalahnya yang terkenal “Computing Machinery and Intelligence.” Pada tahun 1956, konferensi Dartmouth dianggap sebagai awal mula AI, di mana para peneliti berkumpul untuk melakukan diskusi tentang bagaiamana potensi mesin cerdas. Setelah masa optimisme awal, AI menghadapi suatu masa yang sulit pada tahun 1970-an yang dikenal sebagai “musim dingin AI” karena tantangan teknis dan kurangnya kemajuan. Namun pada tahun awal 2000-an AI mengalami kebangkitan karena adanya kemajuan teknologi komputer, seperti pemprosesan yang lebih cepat dan kapasitas penyimpanan yang lebih besar.
Perkembangan pembelajaran mesin dan akses ke big data mendorong kebangkitan AI. Saat ini AI telah menjadi suatu bidang penelitian dengan perkembangan yang pesat dalam beberapa dekade terakhir dan terus mengalami kemajuan yang signifikan. Teknologi ini telah menciptakan penemuan aplikasi di berbagai sektor termasuk Pendidikan, kesehatan, bisnis, transportasi, dan masih banyak lagi. Teknologi AI telah membawa peluang baru yang sangat menarik dalam pendidikan keperawatan karena dapat mempengaruhi bagaimana perawat masa depan belajar dan berlatih.
AI dalam pendidikan keperawatan dapat memberikan manfaat yang sangat penting seperti personalisasi dalam pembelajaran yang di mana materi dan metode pengajaran dapat dilakukan penyesuaian sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masing-masing mahasiswa. Hal lain yang bisa dilakuakn AI yaitu memungkinkan mahasiwa melakukan simulasi klinis yang realistis dan aman, sehingga mahasiswa mampu belajar dan berlatih dalam lingkungan yang terkendali yang akan meminimalisir suatu kesalahan fatal sebelum dihadapkan dalam kondisi nyata yang ada dilapangan, AI juga mempunyai manfaat dalam menyediakan akses cepat ke informasi medis dan keperawatan terbaru sehingga akan membantu mahasiswa tetap up-to-date dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini. AI juga dapat memeberikan feed back otomatis pada tugas-tugas dan latihan sehingga hal ini dapat memberikan kemudahan bagi mahasiswa untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja mahasiswa secara efisien.
Hal tersebut akan membantu mahasiswa dalam melakukan perbaikan keterampilan dan pengetahuan secara cepat. Salah satu contoh penggunaan AI dalam pembelajaran keperawatan saat ini ialah simulasi pasien virtual. Institusi pendidikan keperawatan menggunakan simulasi pasien virtual berbasis AI dengan tujuan agar dapat memberikan pengalaman klinis nyata bagi mahasiswa. Pasien virtual ini mampu melakukan interaksi dengan mahasiswa , memperlihatkan kondisi tanda dan gejala penyakit, dan melakukan respon terhadap tindakan yang dilakukan mahasiswa sehingga hal ini dapat meningkatkan kemampuan ketrampilan klinis mahasiwa sebelum dihadapkan dengan pasien nyata. Penggunaan lain AI dalam keperawatan yaitu untuk menyediakan asisten pengajaran virtual yang dapat memberikan bantuan terhadap mahasiswa tentang pertanyaan medis, sumber referensi, dan informasi terkait tugas ataupun materi pembelajaran sehingga hal ini dapat meningkatkan efisiensi belajar mahasiswa dan memberikan akses cepat ke informasi medis.
Penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam pembelajaran keperawatan telah membuka peluang besar untuk dapat membantu dalam peningkatan kualitas pendidikan untuk menghasilkan perawat yang kompeten di masa depan. Namun, seperti halnya teknologi lainya, AI juga menghadirkan beberapa tantangan yang harus diatasi agar dalam pengunuaan dan perapan AI dalam pembelajaran keperawatan dapat memberikan manfaat. Tantangan prioritas dalam pembejalaran keperawatan menggunakan AI adalah ketergantungan yang berlebih pada teknologi. Mahasiswa keperawatan mungkin akan sangat terlalu bergantung pada AI untuk berlatih dan mempelajari keterampilan klinis, sehingga mereka kurang mendapatkan pengalaman penting dalam interaksi langsung dengan pasien. Oleh karena itu, sangat penting bagi institusi pendidikan keperawatan agar menjaga keseimbangan antara penggunaan AI dan pengalaman klinis nyata. Selain itu ketergantungan teknologi yang berlebih juga akan menimbulkan kekhawatiran terhadap kemampuan berpikir mahasiswa, untuk itu institusi Pendidikan perlu untuk menekankan kepada mahasiwa bahwa AI bukan jawaban utama dari permasalahan yang harus diterima mentah-mentah tetapi AI hanya sebagai alat bantu atau bisa dikatakan sebagai teman dalam melaksanakan diskusi untuk menemukan jawaban permasalahan yang dihadapi.
Kualitas data merupakan faktor penting lainnya. AI membutuhkan data yang mempunyai kualitas tinggi untuk dapat memberikan hasil yang valid dan akurat serta kredibel. Data yang kurang atau bahkan cenderung tidak lengkap ataupun tidak akurat akan menyebabkan kesalahan dalam simulasi atau analisis, yang berpengaruh terhadap pembelajaran mahasiswa karena pembacaan hasil yang salah oleh AI. Oleh karena hal itu, institusi harus memastikan bahwa data yang digunakan dalam sistem AI merupakan data yang valid dan representatif. Tantangan lain yang harus dihadapi yaitu penggunaan AI dalam pendidikan keperawatan sering kali membutuhkan akses ke data pasien dan mahasiswa, yang bisa memunculkan risiko privasi dan keamanan. Untuk menghindari hal tersebut Institusi harus mengambil langkah-langkah dalam perlindungan data sensitif agar tetap aman. Tantangan lain pastinya terkait dengan biaya, enggunaan AI dalam pembelajaran keperawatan memerlukan investasi untuk menyiapkan perangkat keras, perangkat lunak, dan pelatihan instruktur. Institusi harus mempertimbangkan apakah mempunyai sumber daya yang cukup untuk menerapkan AI secara efektif. Selain itu, kesiapan untuk instruktur menjadi faktor yang menentukan dalam keberhasilan penggunaan AI. Instruktur harus mempunyai keterampilan dan pengetahuan yang kompeten karena diperlukan untuk menggunakan AI dengan baik dalam pembelajaran. Ketidaksiapan instruktur dapat menjadikan hambatan dalam penerapan AI yang sukses. Salah satu tantangan yang lebih kompleksitas ialah bias algoritma. AI dapat mewarisi bias dari data pembelajaran dan pelatihan, yang memungkinkan terjadinya diskriminasi atau hasil yang tidak adil. Institusi perlu sadar terhadap resiko tersebut sehingga harus memastikan bahwa AI yang diguanakan sesuai dengan standar etis dan adil.
Pengurangan terhadap keterampilan praktis mungkin juga akan terjadi apabila mahasiswa terlalu bergantung pada simulasi AI. Mereka mungkin akan mengalami kesulitan beradaptasi dengan situasi medis yang aktual. Oleh karena itu, pengalaman klinis nyata tetap penting bagi mahasiswa keperawatan. Selain itu, kompleksitas etika muncul dalam penggunaan AI dalam pengambilan keputusan medis otomatis. Pertanyaan tentang siapa yang bertanggung jawab atas keputusan AI dapat menjadi sumber perdebatan. Terakhir, institusi perlu melakukan penyesuaian kurikulum mereka agar ada keselarasan dengan perkembangan AI dalam pembelajaran keperawatan. Hal ini juga mencakup pengembangan modul khusus mengenai AI dalam keperawatan untuk memastikan bahwa mahasiswa memahami peran dan tantangan teknologi ini. Meskipun tantangan dalam penggunaan AI cukup banyak, namun institusi sebaiknya tidak perlu khawatir dan takut untuk menggunakan AI dalam pembelajaran keperawatan karena dengan pendekatan yang bijaksana dan berimbang, institusi pendidikan keperawatan dapat memanfaatkan AI untuk meningkatkan pengalaman belajar mahasiswa dan mempersiapkan mahasiswa untuk menjadi perawat yang kompeten dan siap terjun dalam dunia kerja.