
PENGARUH KECEMASAN DAN IMUNITAS DALAM TUBUH
Disusun Oleh : Ns. Ni Made Ayu Wulansari, M.Kep ( Dosen S-1 Keperawatan Universitas Telogorejo Semarang )
Semakin meningkatnya konsumsi makanan yang tidak sehat, menyebabkan meningkatkannya penyakit akibat pola hidup yang tidak baik. Selain itu, kondisi ekonomi yang sedang bergejolak menambah beban pemikiran sehingga semakin meningkatnya kecemasan yang dirasakan pada Masyarakat. Kecemasan masyarakat di Indonesia telah diteliti oleh Megatsari, et. all (2020), menemukan pada golongan usia 20-29 tahun dan 40-49 mengalami kecemasan lebih tinggi disbanding kelompok usia diatas 50 tahun. Selain itu, responden perempuan lebih merasa cemas dibandingkan laki-laki. Hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa kecemasan merupakan kasus nyata yang dialami masyarakat dalam masa pandemi
Tidak hanya kecemasan psikologis yang dirasakan, menurut Mann, Krueger dan Vohas (2020) masyarakat juga mengalami kecemasan ekonomi atau dalam artikel ini disebut Economic anxiety. Kecemasan ekonomi merupakan distress psikososial, misal pada studi 2008 menemukan bahwa kesulitan ekonomi menyebabkan perceraian. Selain itu, kesulitan ekonomi juga meningkatkan gangguan mental dan percobaan bunuh diri. Hasil studi Mann, et. All ini menemukan bahwa kesulitan ekonomi berpotensi menyebabkan masyarakat kesullitan dalam menghadapi masa perholakan ekonomi.
Kecemasan Psikologis dan ekonomi menimbulkan dampak yang signifikan pada masyarakan di amsa pandemik. Terdapat banyak kabar bahwa kondisi psikologis merupakan faktor yang mempengaruhi system imun. System imun merupakan factor penting dalam menghadapi covid-19. Menurut penjelasan dalam penelitian Mazza, et all (2020), menjelskan bahawa kecemasan dan depresi berperan dalam predictor klinis dan inflamasi. Pada penelitian ini ditemukan bahwa semakin buruk inflamasi yang terjadi , semakin buruk pula depresi yang dialami.
Oleh karena itu, perlu adanya penanganan kecemasan agar imunitas tetap terjaga. Penanganan kecemasan paling sederhana adalah dengan relaksasi napas dalam. Menarik napas dan mengeluarkan secara perlahan dengan sikap duduk yang tenang serta dengan didampingi music yang menenangkan. Hal ini dapat membantu menangani kecemasan.
References:
Gennaro Mazza, M., De Lorenzo, R., Conte, C., Poletti, S., Vai, B., Bollettini, I., … Benedetti, F. (2020). Anxiety and depression in COVID-19 survivors: role of inflammatory and clinical predictors. Brain, Behavior, and Immunity. doi:10.1016/j.bbi.2020.07.037
Mann, F. D., Krueger, R. F., & Vohs, K. D. (2020). Personal economic anxiety in response to COVID-19. Personality and Individual Differences, 110233. doi:10.1016/j.paid.2020.110233
Menzies, R. E., & Menzies, R. G. (2020). Death anxiety in the time of COVID-19: theoretical explanations and clinical implications. The Cognitive Behaviour Therapist, 1–24. doi:10.1017/s1754470x20000215